Setidaknya puluhan merek oli yang hadir menyerbu pasar.
Tidak sedikit dari bikers yang dibuat bingung dengan kehadiran pelumas itu.
Produk seperti apakah yang kiranya pas dan sesuai dengan kebutuhan motor
kesayangannya. Terutama, bagi mereka yang awam dengan spesifikasi pelumas.
Maka itu, produsen pelumas yang baik selalu mencantumkan spesifikasi pelumas
yang dimilikinya itu di kemasan.
Berikut istilah-istilah pelumas motor yang biasa
tertera pada kemasannya:
API SERVICE
American Petroleum Institute merupakan kepanjangan dari API. Ini adalah
satu satu badan standarisasi Amerika terhadap pelumas mesin. Untuk di
Indonesia, standarisasi pelumas otomotif merujuk ke API atau proses standar
ASTM (American Standard Technique Method). API sendiri memiliki tingkatan.
Untuk tipe mesin bensin atau gasoline yaitu; SH, SJ, SL dan yang tertinggi SM.
Sebenarnya kategori ini lebih ditentukan dari teknologi mesin itu sendiri.
MA ATAU MB
MA atau MB bagian standarisasi JASO khusus motor. JASO MA diperuntukkan
bagi motor yang aplikasi kopling basah. Artinya, kopling ikut terendam oli.
Misalnya, di motor tipe bebek atau sport. Sedang JASO MB buat motor kopling
kering. Di motor ini, kopling tak terendam atau tak dibasahi oli. Misalnya,
skubek alias matic. Jika spek MB dipakai di motor yang seharusnya pakai MA,
maka bisa terjadi slip kopling. Itu karena dari aditif oli yang diusung.
OLI SOK dan OLI GIRBOK
Dalam perannya,
oli sok diharuskan punya kualitas yang bagus. Sebab fungsinya tak kalah dengan
pelumas mesin. Oli sok juga bisa alami panas. Itu karena kinerja sok sendiri
yang terus memompa oli hingga tercipta panas. Maka, oli sok memiliki batasan
normal kekentalan hingga 5 cSt (satuan viskositas) ketika dipakai hingga suhu
sentuh 100º celcius. Terkadang, ada juga bikers yang tambahkan volume oli sok
agar peran sok lebih keras dari seharusnya. Misal, harusnya 50 cc dibuat 65 cc.
Ketika memiliki motor matic, pastinya butuh pelumas tambahan untuk bagian girboks. Maka itu, produsen oli berlomba buat suguhkan pelumas girboks. Pelumas ini dirancang berbeda dengan pelumas mesin. Karena pada roda gigi matik, oli harus mempunyai aditif extreme presure sehingga tahan terhadap gesekan lebih. Sedang oli mesin, tidak semua pelumas memiliki aditif seperti ini. Toh, harga pelumas ini hanya berkisar Rp 10 – 20 ribuan.
FULL SYNTHETIC
Usah bingung
oleh tulisan di kemasan pelumas, karena tertera Full Synthetic. Ini adalah
jenis dari oli. Proses pembuatannya, oli ini lebih sempurna. Dengan menggunakan
jenis base oil (bahan dasar oli) yang terbaik, oli ini akan tahan terhadap
oksidasi dan temperatur lebih baik. Ini akan memberikan performa lebih untuk
pengendaranya. Dengan tak cepat menguap dan tahan oksidasi, tak jarang oli buat
kebutuhan balap banyak yang aplikasi full synthetic. Tentunya, dengan tambahan
aditif lagi!
JASO
Ketika melihat
tulisan JASO di kemasan jangan bingung. Karena sebenarnya JASO adalah singkatan
dari Japanese Automobile Standard Organization. Ini adalah suatu badan yang
menstandarisasi kinerja dari kopling alias clutch. Nantinya, badan ini yang
menentukan atau mengeluarkan standarisasi bagi pelumas. Apakah masuk kategori
MA atau MB
SAE
SAE adalah singkatan
dari Society of Automotive Engineering. Arti lain, SAE mewakili dari kekentalan
pelumas yang ditawarkan. Misalnya jika di kemasan tertulis 10W-40. W, berarti
Winter. Sedang 10, mewakili kekentalan oli (SAE) ketika suhu dingin sebelum
mesin dihidupkan. Sedangkan 40 wakili kekentalan oli ketika engine berada di
suhu yang tinggi. Makin rendah angka, pelumas makin encer.
SEMI SYNTHETIC
Semi sintetik
atau Semy Synthetic artinya percampuran jenis base oil (bahan dasar oli)
sehingga menjadikan pelumas itu menjadi semi sintetik. Maklum saja, harga
pelumas sintetik bisa dua hingga tiga kali lipat dari pelumas biasa. Maka itu,
tak sedikit produsen yang menawarkan semi sintetik sehingga harga lebih
terjangkau. Bisa dikatakan kualitas oli ini sedikit lebih baik dari oli
mineral.
MINERAL
Selain semi sintetik dan full sintetik,
tersedia juga oli mineral. Oli ini diproduksi dengan menggunakan bahan dasar
alias base oli yang mendasar. Harganya yang rendah ketimbang dua tipe pelumas
yang disebut tadi. Tetapi, kekurangannya partikel tidak sejenis dan oli menjadi
cepat panas. Selain itu, oli mineral mudah teroksidasi. Maka itu, pemakaian oli
ini tidak bisa terlalu lama.